Baca Cerita Naruto Online Chapter 615
post by : fixhack.blogspot.com
Satu per satu teman teman Naruto tewas . walaupun Naruto telah berjanji tidak membiarkan mereka mati sia sia. Neji pun tewas. Naruto bagai tak mempunyai kemampuan . Ia hanya bisa terdiam, tak ada satu patah kata terucap dari mulutnya.
"Bukankah kau berkata kalau kau tak akan membiarkan kami membunuh temanmu?"
Obito berdiri di kejauhan, "Lihat sekelilingmu, dan coba katakan sekali lagi!!"
Bukan hanya Neji yang gugur, puluhan anggota shinobi aliansi lainnya tewas tertusuk duri-duri kayu Juubi. Naruto bagai lumpuh. Dia hanya bisa terdiam, sementara Obito terus saja memberinya tekanan, "Aku bilang, coba katakan sekali lagi!! Rasakan tubuh temanmu yang mulai dingin, dan sadarilah ... kematian mereka!!"
semuanya tampak kaget akibat kematian Neji.Bukan hanya naruto "Neji ... mati!?"
"Hal ini akan terus berlanjut." ucap Obito. "Kata-kata dan prinsipmu yang lemah secara perlahan akan terbukti kesalahannya. Inilah yang akan terjadi kalau kau membicarakan harapan dan keinginan padahal ini adalah kenyataan."
"Naruto, kau tak punya harapan lagi. Kau tak punya ayah ataupun ibu, mastermu Jiraiya telah mati. Dan selama kau terus melawan, semua temanmu akan mati satu per satu."
Naruto hanya terdiam.
"Obito ..." Kakashi menatap ke arahnya dengan goresan goresan luka. Namun sama seperti Naruto, ia juga tak bisa berbuat apa-apa.
"Dan sekarang kau pasti sudah menyadarinya ... apa yang akan tersisa hanyalah ... kesepian!!"
"Maafkan aku Hizashi." Pikir ayah Hinata, "Aku sudah membiarkan Neji ..."
"Kau telah menjadi seperti yang aku inginkan, Obito." pikir Madara, "Setelah ini Naruto akan menyerah, dan kita akan mengirim pasukan aliansi ke dalam rasa keputusasaan."
"Kau tak perlu terus berada di dalam kenyataan ini. Kemarilah, Naruto!" Obito mengulurkan tangannya, seolah mengajak Naruto untuk masuk ke dalam dunia baru yang ia katakan.
Naruto masih terdiam. Sampai tiba-tiba, Hinata mengusap pipinya.
"Apa kamu mengerti arti dari kata-kata yang Neji niisan katakan sebelumnya, Naruto-kun? Kamu tak berdiri sendiri . Kata-kata dan apa yang kamu percayai, aku tak akan membiarkan temanku mati, itu bukanlah kebohongan! Karena kata-kata itulah, dia bisa bertindak sejauh ini."
"Neji niisan ... Bukan hanya dirimu, Naruto-kun, semuanya memegang dan percaya akan kata-kata itu. Itulah bagaimana kita semua terhubung. Kita semua adalah teman. Kalau kita menyerah, maka apa yang Neji niisan lakukan akan menjadi percuma. Jadi, ayo kita berdiri bersama, Naruto-kun. Selalu maju dan tak akan menelan air liur yang telah kau keluarkan, itu juga adalah jalan ninjaku."
"Naruto, Hinata-sama juga sudah siap untuk mati demi dirimu. Itulah kenapa, kau ..."
"Tentu saja tak sendiri!!" ucap Kurama. Di alam bawah sadarnya, Kyuubi telah kembali. "Apa kau lupa denganku, hah!?"
"Aku tahu!" ucap Naruto, "Aku tak ingin menyia nyiakan temanku, atau ikatan yang aku milikki. Tapi ..."
"buang keluhmu itu!! sama sekali tak berguna..Atau aku akan memakanmu!!" ucap Kyuubi. "Apa kau lupa? Ayah dan ibumu juga melakukan hal yang sama seperti yang Neji lakukan sesaat setelah kau lahir. Mereka menyegelku, musuh mereka di dalam tubuhmu, dan mati dengan mempercayakan masa depan padamu. Hidupmu telah terhubung dengan dua hidup lainnya bahkan sejak kau lahir."
kembali ke sisi Madara, ia terdiam melihat Obito yang
menunggu. "Apa dia menunggu respon dari Naruto? Kelihatannya ia
benar-benar ingin mengetahuinya." Pikir Madara. Tapi ...
"Sudah cukup!!" Obito sudah tak sabar lagi dan langsung bersiap, membuat Juubi menembakan bijuudama raksasa ke arah pasukan aliansi. Meski jaraknya terlalu dekat dan bisa saja juga malah melukainya, Obito sudah tak peduli lagi.
"Jangan ceroboh..!!" ucap Madara, "Bisa-bisa Juubi juga mendapat luka dan kau ..."
"Aaah...Aku tak peduli!!" ucap Obito, "Lagipula Juubi memiliki kulit yang kuat."
Juubi telah membentuk bijuudama, yang perlahan semakin besar dan membesar.
"Kali ini ia mengincar kita!!" ucap shinobi aliansi. Akan tetapi, mereka tak membiarkannya begitu saja. Sai dengan burung tintanya mengantar Bee untuk mendekat.
"Chakraku sudah cukup banyak!!" Bee meloncat, berubah menjadi Hachibi dan kemudian bersiap untuk menembakan bijuudama tepat di depan mulut Juubi. Bee ingin menghentikan tembakan Juubi sebelum ia menembakannya.
"Hati-hati, Bee-sama!" ucap Omoi dalam hati.
"Maju!!"
"Rasakan ini!!!!!!!"
Booooooombbb!!!!!!!! Hachibi menembak. ledakannya membuat Hachibi terlempar. Tembakannya Juubi terhenti, dan ia terperosok ke belakang.
"Jangan melakukannya berlebihan!!" ucap shinobi aliansi.
"Khawatir tak ada gunanya, untuk melindungi aliansi tak perlu ada rasa takut!!"
"Benar ..." Naruto membalas tangan Hinata. "Tak hanya ayah dan ibu. Sejauh ini, semuanya telah ..."
"Hinata, terimakasih." Naruto memegang tangan Hinata, dan ia telah benar-benar bangkit, berdiri dari keterpurukan. "Aku tidaklah sendiri. Terimakasih sudah tetap ada di sisiku."
"Dan Neji, aku juga berterimakasih padamu."
"Tangan Naruto-kun, begitu besar dan kuat ... Membuatku merasa aman" Pikir Hinata. Untuk pertama kalinya, mereka berpegangan tangan seperti ini.
"Groooarrrrrrrrrr!!!!" Juubi kembali bangkit. Namun, tak ada yang perlu ditakuti. "Ayo maju, Hinata!!!!!!" Naruto kembali ke mode bijuu. "Ya!!" Sahut Hinata.
post by : fixhack.blogspot.com
Satu per satu teman teman Naruto tewas . walaupun Naruto telah berjanji tidak membiarkan mereka mati sia sia. Neji pun tewas. Naruto bagai tak mempunyai kemampuan . Ia hanya bisa terdiam, tak ada satu patah kata terucap dari mulutnya.
"Bukankah kau berkata kalau kau tak akan membiarkan kami membunuh temanmu?"
Obito berdiri di kejauhan, "Lihat sekelilingmu, dan coba katakan sekali lagi!!"
Bukan hanya Neji yang gugur, puluhan anggota shinobi aliansi lainnya tewas tertusuk duri-duri kayu Juubi. Naruto bagai lumpuh. Dia hanya bisa terdiam, sementara Obito terus saja memberinya tekanan, "Aku bilang, coba katakan sekali lagi!! Rasakan tubuh temanmu yang mulai dingin, dan sadarilah ... kematian mereka!!"
semuanya tampak kaget akibat kematian Neji.Bukan hanya naruto "Neji ... mati!?"
"Hal ini akan terus berlanjut." ucap Obito. "Kata-kata dan prinsipmu yang lemah secara perlahan akan terbukti kesalahannya. Inilah yang akan terjadi kalau kau membicarakan harapan dan keinginan padahal ini adalah kenyataan."
"Naruto, kau tak punya harapan lagi. Kau tak punya ayah ataupun ibu, mastermu Jiraiya telah mati. Dan selama kau terus melawan, semua temanmu akan mati satu per satu."
Naruto hanya terdiam.
"Obito ..." Kakashi menatap ke arahnya dengan goresan goresan luka. Namun sama seperti Naruto, ia juga tak bisa berbuat apa-apa.
"Dan sekarang kau pasti sudah menyadarinya ... apa yang akan tersisa hanyalah ... kesepian!!"
"Maafkan aku Hizashi." Pikir ayah Hinata, "Aku sudah membiarkan Neji ..."
"Kau telah menjadi seperti yang aku inginkan, Obito." pikir Madara, "Setelah ini Naruto akan menyerah, dan kita akan mengirim pasukan aliansi ke dalam rasa keputusasaan."
"Kau tak perlu terus berada di dalam kenyataan ini. Kemarilah, Naruto!" Obito mengulurkan tangannya, seolah mengajak Naruto untuk masuk ke dalam dunia baru yang ia katakan.
Naruto masih terdiam. Sampai tiba-tiba, Hinata mengusap pipinya.
"Apa kamu mengerti arti dari kata-kata yang Neji niisan katakan sebelumnya, Naruto-kun? Kamu tak berdiri sendiri . Kata-kata dan apa yang kamu percayai, aku tak akan membiarkan temanku mati, itu bukanlah kebohongan! Karena kata-kata itulah, dia bisa bertindak sejauh ini."
"Neji niisan ... Bukan hanya dirimu, Naruto-kun, semuanya memegang dan percaya akan kata-kata itu. Itulah bagaimana kita semua terhubung. Kita semua adalah teman. Kalau kita menyerah, maka apa yang Neji niisan lakukan akan menjadi percuma. Jadi, ayo kita berdiri bersama, Naruto-kun. Selalu maju dan tak akan menelan air liur yang telah kau keluarkan, itu juga adalah jalan ninjaku."
"Naruto, Hinata-sama juga sudah siap untuk mati demi dirimu. Itulah kenapa, kau ..."
"Tentu saja tak sendiri!!" ucap Kurama. Di alam bawah sadarnya, Kyuubi telah kembali. "Apa kau lupa denganku, hah!?"
"Aku tahu!" ucap Naruto, "Aku tak ingin menyia nyiakan temanku, atau ikatan yang aku milikki. Tapi ..."
"buang keluhmu itu!! sama sekali tak berguna..Atau aku akan memakanmu!!" ucap Kyuubi. "Apa kau lupa? Ayah dan ibumu juga melakukan hal yang sama seperti yang Neji lakukan sesaat setelah kau lahir. Mereka menyegelku, musuh mereka di dalam tubuhmu, dan mati dengan mempercayakan masa depan padamu. Hidupmu telah terhubung dengan dua hidup lainnya bahkan sejak kau lahir."
"Sudah cukup!!" Obito sudah tak sabar lagi dan langsung bersiap, membuat Juubi menembakan bijuudama raksasa ke arah pasukan aliansi. Meski jaraknya terlalu dekat dan bisa saja juga malah melukainya, Obito sudah tak peduli lagi.
"Jangan ceroboh..!!" ucap Madara, "Bisa-bisa Juubi juga mendapat luka dan kau ..."
"Aaah...Aku tak peduli!!" ucap Obito, "Lagipula Juubi memiliki kulit yang kuat."
Juubi telah membentuk bijuudama, yang perlahan semakin besar dan membesar.
"Kali ini ia mengincar kita!!" ucap shinobi aliansi. Akan tetapi, mereka tak membiarkannya begitu saja. Sai dengan burung tintanya mengantar Bee untuk mendekat.
"Chakraku sudah cukup banyak!!" Bee meloncat, berubah menjadi Hachibi dan kemudian bersiap untuk menembakan bijuudama tepat di depan mulut Juubi. Bee ingin menghentikan tembakan Juubi sebelum ia menembakannya.
"Hati-hati, Bee-sama!" ucap Omoi dalam hati.
"Maju!!"
"Rasakan ini!!!!!!!"
Booooooombbb!!!!!!!! Hachibi menembak. ledakannya membuat Hachibi terlempar. Tembakannya Juubi terhenti, dan ia terperosok ke belakang.
"Jangan melakukannya berlebihan!!" ucap shinobi aliansi.
"Khawatir tak ada gunanya, untuk melindungi aliansi tak perlu ada rasa takut!!"
"Benar ..." Naruto membalas tangan Hinata. "Tak hanya ayah dan ibu. Sejauh ini, semuanya telah ..."
"Hinata, terimakasih." Naruto memegang tangan Hinata, dan ia telah benar-benar bangkit, berdiri dari keterpurukan. "Aku tidaklah sendiri. Terimakasih sudah tetap ada di sisiku."
"Dan Neji, aku juga berterimakasih padamu."
"Tangan Naruto-kun, begitu besar dan kuat ... Membuatku merasa aman" Pikir Hinata. Untuk pertama kalinya, mereka berpegangan tangan seperti ini.
"Groooarrrrrrrrrr!!!!" Juubi kembali bangkit. Namun, tak ada yang perlu ditakuti. "Ayo maju, Hinata!!!!!!" Naruto kembali ke mode bijuu. "Ya!!" Sahut Hinata.
Baca Cerita Naruto Chapter 615
Reviewed by Fikrul Huda
on
Selasa, Januari 01, 2013
Rating:
baca online cerita naruto chapter 615 http://fixhack.blogspot.com/2013/01/baca-cerita-naruto-chapter-615.html
BalasHapuswkwkwk melu2 posting naruto yo, ayo ah lomba jadi no 1 di SERP google
BalasHapustetep menag kue mas
Hapussaya pingin videonya yang episode 300 sampai selesai kalau ada di share dong, trims.
BalasHapus